Inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah,
berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif.
secara garis besar dapat disimpulkan bahwa inteligensi adalah suatu kemampuan
mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu,
inteligensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan
dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir
rasional itu.
Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi inteligensi adalah :
Faktor bawaan atau keturunan
Penelitian
membuktikan bahwa korelasi nilai tes IQ dari satu keluarga sekitar 0,50.
Sedangkan di antara 2 anak kembar, korelasi nilai tes IQnya sangat tinggi,
sekitar 0,90. Bukti lainnya adalah pada anak yang diadopsi. IQ mereka
berkorelasi sekitar 0,40 – 0,50 dengan ayah dan ibu yang sebenarnya, dan hanya
0,10 – 0,20 dengan ayah dan ibu angkatnya. Selanjutnya bukti pada anak kembar
yang dibesarkan secara terpisah, IQ mereka tetap berkorelasi sangat tinggi,
walaupun mungkin mereka tidak pernah saling kenal.
Faktor lingkungan
Walaupun
ada ciri-ciri yang pada dasarnya sudah dibawa sejak lahir, ternyata lingkungan
sanggup menimbulkan perubahan-perubahan yang berarti. Inteligensi tentunya
tidak bisa terlepas dari otak. Perkembangan otak sangat dipengaruhi oleh gizi
yang dikonsumsi. Selain gizi, rangsangan-rangsangan yang bersifat kognitif
emosional dari lingkungan juga memegang peranan yang amat penting.
Memang
kecerdasan / inteligensi seorang memainkan peranan yang penting
dalam kehidupannya. Inteligensi bukan satu – satunya faktor yang menentukan sukses tidaknya kehidupan seseorang. Banyak lagi faktor yang lain. Faktor kesehatan dan ada tidaknya kesempatan, tidak dapat kita abaikan. Orang yang sakit – sakitan saja meskipun inteligensinya tinggi dapat gagal dalam usaha mengembangkan dirinya dalam kehidupannya.
dalam kehidupannya. Inteligensi bukan satu – satunya faktor yang menentukan sukses tidaknya kehidupan seseorang. Banyak lagi faktor yang lain. Faktor kesehatan dan ada tidaknya kesempatan, tidak dapat kita abaikan. Orang yang sakit – sakitan saja meskipun inteligensinya tinggi dapat gagal dalam usaha mengembangkan dirinya dalam kehidupannya.
Demikian
pula meskipun cerdas jika tidak ada kesempatan mengembangkan dirinya dapat
gagal pula. Juga watak ( pribadi ) seseorang sangat berpengaruh dan turut
menentukan. Banyak di antara orang – orang yang sebenarnya memiliki inteligensi
yang cukup tinggi, tetapi tidak mendapat kemajuan dalam kehidupannya. Ini disebabkan
karena misalnya, ke kurang mampuan bergaul dengan orang – orang lain dalam
masyarakat, atau kurang memiliki cita – cita yang tinggai, sehingga tidak /
kurang adanya usaha untuk mencapainya.
Oleh: Masduki Ibnu Zeeyah
Posting Komentar
Komentar Kritik dan Saran yang Membangun sangat Berarti bagi Kami.
Terimakasih sudah mampir di Blog yang Sederhana ini :D
Mohon untuk LIKE Pane Fage Pondok Yatim Daarussalam di Pojok Kanan Atas. Terimakasi..