Perlombaan KALIGRAFI di "GERHANA" PRISMA
{Gema Ramadhan Akbar 1435 H)
1. Ketentuan
Lomba Kaligrafi
· Peserta Lomba terdiri dari ikhwan dan akhwat.
· Masing-masing utusan musholla/masjid hanya diperbolehkan
mengirimkan satu peserta
{1 orang ikhwan atau
1 orang akhwat}.
· Masing-masing peserta membawa perlengkapan yang dibutuhkan.
· Panitia hanya menyediakan kertas karton yang digunakan untuk
menggambar.
· Materi yang dilombakan adalah surat Al-Baqarah ayat 183, “Innallaha
ma’asshobiriin”, dan “Innadina
indallahil islam” diperkenankan memilih satu saja.
· Waktu yang diberikan oleh panitia 2 jam.
· Peserta yang datang terlambat tidak mendapat perpanjangan
waktu.
· Dilarang melihat hasil karya yang telah ada (originalitas)
atau membawa contekan.
2. Kriteria Penilaian
Lomba Kaligrafi
· Penulisan huruf
· Kepaduan warna dengan huruf
· Nilai Artistic dan keindahan
· Kebersihan
· Originalitas
Lomba Kaligrafi merupakan salah satu
lomba yang memakai tekhnik keindahan. Tapi sang juri seharusnya tak selalu
menilai baik kepada yang indah, kenapa? Ada hal-hal yang mesti diperhatikan
ketika menilai kaligrafi seseorang (apalagi kaligrafi Arab).
Hal-hal tersebut adalah:
Hal-hal tersebut adalah:
- Aspek tulisannya (jenis tulisannya), apakah itu khot diwani, naskhi, tsulust, dsb. Bila kalian sering mengunjungi museum Al-Qur'an di TMII, kalian akan melihat macam kaligrafi dan penjelasannya. Oya disitu juga ada seorang anak 13 tahun yang pernah menjuarai khot Naskhi, padahal polos, tapi menang. Itulah yang dimaksud dengan keindahan tulisan, jika tulisan (bentuk dan jenis kaligrafinya) bagus, maka akan terlihat indah walaupun tanpa hiasan yang macem2.
- Bentuk pemilihan khot yang menurut kondisi tema (apabila memakai tema). Pemilihan jenis khot biasanya harus sesuai dengan tema tersebut (lihat gambar di atas). Maksudnya adalah gimana bagusnya aja gitu, kalo temanya air ya air dll....
- Khot tidak boleh campur aduk dalam satu ayat kecuali jika dicampur-adukkan akan terlihat lebih bagus. Tapi lihat gambar diatas! Lafal Basmalah dan hamdalah yang memakai khot diwani sementara lafazh jalalahnya memakai tsuluts, ga ada yang dicampur-adukkan dengan tsuluts dll.
- Baru penilaian tentang bagus tidak hiasan sebagai penunjangnya...
- Wallaahu a'lam bishshawaab.
(Masduki
Ibnu Zeeyah)
Posting Komentar
Komentar Kritik dan Saran yang Membangun sangat Berarti bagi Kami.
Terimakasih sudah mampir di Blog yang Sederhana ini :D
Mohon untuk LIKE Pane Fage Pondok Yatim Daarussalam di Pojok Kanan Atas. Terimakasi..