Selamat datang di Blog Pribadi Untuk Sosial Dan Semua

PENGAMATAN Siswa Dalam Kacamata Islam

7 September 20130 komentar




Pengamatan : usaha manusia untuk mengenal dunia riil, baik mengenal diri sendiri, maupun mengenal dunia sekitarnya melalui panca inderanya, yaitu dengan: melihat, mendengar, membau, meraba, dan mengecap.
Firman Allah SWT : “Dan sesungguhnya Aku jadikan untuk isi neraka jahannam kebanyakan jin dan manusia, mereka punya hati tetapi tidak mereka pergunakan untuk memahami ayat Allah, mereka punya mata tetapi tidak  mereka pergunakan untuk melihat ayat – ayat Nya, mereka punya telinga tetapi tidak mereka pergunakan untuk mendengar petunjuk – petunjuk dari Allah, mereka itu seperti binatang bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang – orang yang melengahkan.” ( Qs.Al A’raf 179 )
Agar orientasi pengamatan dapat berhasil dengan baik, maka diperlukan aspek pengaturan terhadap objek yang diamati, yaitu:
1.      Aspek pengaturan menurut sudut pandang ruang.
Dunia pengamatan dilukiskan dalam pengertian-pengertian: atas-bawah, kanan-kiri, jauh-dekat, tinggi-rendah.
2.      Aspek pengaturan menurut sudut pandang waktu.
Dunia pengamatan dilukiskan dalam pengertian-pengertian: masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang.
3.      Aspek pengaturan menurut sudut pandang Gestalt.
Obyek yang diamati diberi arti sebagai suatu kesatuan yang utuh, bukan sebagai bagian yang terlepas-lepas. Misal: dalam melihat rumah dipandang sebagai suatu bangunan secara utuh, bukan dipandang sebagai pakunya atau batu batanya.
Pengamatan merupakan dasar bagi setiap pengalaman dan pengetahuan seseorang. Fungsi pengamatan disebut fungsi reseptif ( menerima ) dan berlaku pada masa sekarang.
Pengamatan terjadi jika ada :
a.       Perangsang
b.      Alat indera
c.       Otak
d.      Perhatian
Pengamatan  merupakan  gerbang  bagi  masuknya  pengaruh  dari  luar  ke dalam  individu  subjek  didik, dan  karena  itu  pengamatan  penting  artinya  bagi  pembelajaran. Untuk  kepentingan  pengaturan  proses  pembelajaran,  para  pendidik  perlu  memahami keseluruhan modalitas pengamatan tersebut, dan menetapkan secara analitis manakah di antara unsur-unsur modalitas pengamatan itu yang paling dominan peranannya dalam proses belajar. Kalangan psikologi tampaknya menyepakati bahwa unsur lainnya dalam proses belajar. Dengan kata lain, perolehan informasi pengetahuan oleh subjek didik lebih banyak dilakukan melalui penglihatan dan pendengaran.
Jika demikian, para pendidik perlu mempertimbangkan penampilan alat-alat peraga di dalam penyajian material  pembelajaran  yang  dapat  merangsang  optimalisasi daya penglihatan dan pendengaran subjek didik karena membantu lebih berhasilnya belajar siswa.

Oleh: Masduki Ibnu Zeeyah
Share this article :

Posting Komentar

Komentar Kritik dan Saran yang Membangun sangat Berarti bagi Kami.
Terimakasih sudah mampir di Blog yang Sederhana ini :D
Mohon untuk LIKE Pane Fage Pondok Yatim Daarussalam di Pojok Kanan Atas. Terimakasi..

 
Support : Qye Ducky | Creating Website | Qye Course | Masduki | PAYTREN YUSUF MANSUR
Copyright © 2016/1437.H qyeowner.com - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by Masduki Ibnu Zeeyah
Proudly powered by Blogger