Selamat datang di Blog Pribadi Untuk Sosial Dan Semua

FIQIH DAKWAH "PENUHIN HAK ALLAH DULU"

11 September 20130 komentar




Ada yang punya hutang tak terbayar, ada yang belum kunjung menikah, ada yang sedang diuji dengan kesehatannya, ada yang sedang diuji dengan rumah tangganya.

Ada yang sedang diuji dengan anak keturunannya, ada yang sedang diuji dengan sekolah dan kuliahnya, pekerjaan dan usahanya, dan ada yang diuji dengan Patungan Usahanya, he he he. Itu saya ya? He he he.

Maka bila itu terjadi, coba lihat hak-hak Allah. Jangan-jangan hak-hak Allah selama ini terabaikan. Kurang terpenuhi dengan baik. Penuhi hak-hak Allah, maka Allah akan lebih perhatikan kita semua.

Tapi bila kita mau sedikit merenungi hak-hak Allah, atau kewajiban kita kepada Allah, sampai ke perbuatan-perbuatan yang Allah senangi (mustahab/sunnah), rasanya kita akan jatuh satu demi satu.

Sehingga boleh jadi situasi sulit dan permasalahan yang terjadi, terdengar seperti peringatan bagi kita.
“Dan kami timpakan sebagian azab dunia kepada mereka sebelum datang azab yang besar, supaya mereka kembali.” (as Sajdah: 21).

Kalau kita ambil garis lurus, kehidupan sehari-hari, selama 24 jam, maka kita bakal tahu betapa kita sungguh telah banyak menyimpang.

Allah menyuruh kita bangun malam, sebagai amalan awal, yang Allah sangat sukai, termasuk witir. Lalu Allah mendatangi kita, dan menunggu kita datang, untuk sujud, ruku, dan berdoa kepada-Nya.

Tapi apa yang terjadi? Kita mengabaikan. Tidak menaruh perhatian sangat. Seadanya. Malah cenderung bener-bener melupakan.

Allah menyuruh kita beristighfar di waktu sahur, baca Qur’an jelang shubuh, plus puncaknya shalat shubuh berjamaah di masjid.

Ternyata segala amalan yang menjadi hak Allah di awal pagi ini, plus amalan yang Allah sukai, sudah berantakan.

Bagaimana dengan amalan di pagi, siang, sore, dan malam hari? Seperti dhuha, shalat berjamaah setiap waktu, bersedekah, bertasbih pagi dan petang, bershalawat, berzikir, berbuat baik. Bisa-bisa skornya jelek sekali.

Belum lagi soal maksiat kita, soal dosa kita, soal kita yang senang menyakiti orang, senang membuat orang rugi, cara kita mencari rizki, dan lain sebagainya, yang menambah penilaian wajar: Wajar jadi orang susah.

Kembalilah kepada Allah. Penuhi hak-haknya Allah. Insya Allah, Allah akan membantu kita di setiap keadaan. Salam.
Oleh: Ustadz Nurhakim, S.Pd.I
 
Share this article :

Posting Komentar

Komentar Kritik dan Saran yang Membangun sangat Berarti bagi Kami.
Terimakasih sudah mampir di Blog yang Sederhana ini :D
Mohon untuk LIKE Pane Fage Pondok Yatim Daarussalam di Pojok Kanan Atas. Terimakasi..

 
Support : Qye Ducky | Creating Website | Qye Course | Masduki | PAYTREN YUSUF MANSUR
Copyright © 2016/1437.H qyeowner.com - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by Masduki Ibnu Zeeyah
Proudly powered by Blogger