BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk sosial yang
senantiasa memerlukan bantuan orang lain baik bidang sosial, ekonomi, politik
maupun dalam bidang pendidikan. Bantuan seseorang dalam pendidikan ini disebut
sebagai bimbingan atau guidance.Istilah
bimbingan yang lebih populer dalam masyarakat menurut penulis adalah yang
diwujudkan dalam perhatian.
Anak merupakan
salah satu amanat yang diberikan Allah kepada orang tua yang harus dijaga dan
dipelihara dengan sebaik-baiknya jangan sampai anak yang diberikan oleh Allah
itu rusak.Agama merupakan tonggak keberhasilan dalam mendidik anak.Oleh sebab
itu orang tua sebaliknya memantau pergaulan anak baik di lingkungan sekolah
maupun di luar sekolah, terutama dilingkungan rumah. Jika diamati, maksud orang
tua itu baik tetapi bagi anak ia merasa terbelenggu dengan perhatian yang
berlebihan.
Orang tua umumnya hanyalah mementingkan dunia semata
dan orang tua khawatir akan kesejahteraan anak-anaknya. Sebagaimana tercantum
dalam firman Allah SWT surat An-Nisa ayat 9 yang berbunyi:
|·÷uø9urúïÏ%©!$#öqs9(#qä.ts?ô`ÏBóOÎgÏÿù=yzZpÍhè$¸ÿ»yèÅÊ(#qèù%s{öNÎgøn=tæ(#qà)Guù=sù©!$#(#qä9qà)uø9urZwöqs%#´ÏyÇÒÈ
Artinya: Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang
yang seandainya meninggalkan di belakang orang tua anak-anak yang lemah, yang
orang tua khawatir terhadap (kesejahteraan) orang tua. Oleh sebab itu hendaklah
orang tua bertakwa kepada Allah dan hendaklah orang tua mengucapkan perkataan
yang benar. (QS. An-Nisa:9)
Perhatian dan peranan orang tua sangat penting dalam menentukan nasib
anak-anaknya dikemudian hari dan semua orang tua selalu berkeinginan anaknya
menjadi anak yang saleh, yang akan mendoakan orang tua dikemudian hari karena
do’a anak yang saleh akan dikabulkan oleh Allah dan anak yang saleh akan
menolong orang tuanya pada kehidupan yang kekal yaitu kehidupan di
akhirat.
Pendidikan Agama Islam adalah salah satu kurikulum yang diajarkan di
sekolah-sekolah umum kepada siswa-siswi yang beragama Islam sebagai mata
pelajaran penunjang. Keberadaan mata pelajaran pendidikan Agama Islam dalam
sekolah-sekolah umum sering kali diabaikan dan disepelekan oleh siswa-siswinya.
Sebab mereka beranggapan bahwa pelajaran PAI tidak masuk dalam Ujian Nasional
dikarenakan Pelajaran PAI tidak dilihat dari hasil rapot melainkan dilihat dari
budi pekerti (akhlak).
Sering muncul fenomena ketika seorang siswa mendapat nilai yang rendah
dalam pelajaran Matematika, IPA atau yang lainnya mereka sangat kecewa dan
sangat menyesalinya, akan tetapi ketika pelajaran pendidikan agama Islam dalam
rapotnya mendapat nilai yang rendah mereka biasa-biasa saja dan tidak ada rasa
kecewa ataupun penyesalan. Begitu juga dengan orang tuanya ketika mengetahui
nilai pelajaran pendidikan agama Islam dalam rapot anaknya mendapat nilai yang
rendah mereka biasa-biasa saja, akan tetapi ketika mengetahui nilai pelajaran
IPA, Matematika yang rendah dalam rapot anaknya, maka orang tua segera
menegurnya dan menasehatinya serta segera memanggil guru privat untuk
memberikan bimbingan belajar agar prestasi pelajaran IPA atau Matematika
meningkat. Padahal pendidikan agama Islam merupakan pelajaran yang sangat
penting, dan perlu bagi anak-anak yang sedang
menuju dewasa sebagai pondasi iman sekaligus sebagai dasar dari ilmu-ilmu yang
lain.
Pendidikan agama Islam merupakan bimbingan jasmani dan rohani
berdasarkan hukum-hukum agama Islam yang menuju kepada terbentuknya kepribadian
utama menurut ukuran-ukuran Islam.
Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa pendidikan agama Islam itu
sangat penting bagi orang Islam untuk membentuk kepribadian muslim yang sesuai
dengan nilai-nilai Islam, apalagi bagi siswa-siswi yang sedang belajar dan
dalam proses pembentukan kepribadian. Akan tetapi sering kali pendidikan agama
Islam diabaikan, bahkan orang tua tidak menghiraukan prestasi anaknya yang
nilai pendidikan agama Islamnya menurun. Walaupun perhatian orang tua tidak
mutlak berpengaruh terhadap keberhasilan belajar, namun setidaknya dengan
adanya perhatian dari orang tua, diharapkan keberhasilan belajar anaknya
khususnya dalam bidang studi pendidikan agama Islam akan meningkat.penelitian
dengan judul : “PENGARUH PERHATIAN ORANG
TUA TERHADAP KEBERHASILAN BELAJAR SISWA” ( Survei Siswa SDN 03 PG Jakarta Timur).
B.
Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah
1.
Pembatasan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian ini lebih terarah dan mudah untuk
dipahami, maka penulis memberikan batasan-batasan permasalahan sebagai berikut
:
1.1 Perhatian
Orang Tua yang di maksud adalah perhatian orang tua dalam kegiatan belajar siswa di rumah.
1.2
Keberhasilan Belajar yang di maksud adalah nilai rapot yang di
dapat dari hasil ujian semester genap
pada mata pelajaran agama Islam tahun ajaran 2012/2013.
2. Perumusan Masalah
Dalam upaya mambahas judul di atas, maka penulis merumuskan masalah yang
lebih mengarah pada pokok permasalahan yang akan di bahas :
2.1 Apakah ada pengaruh antara perhatian orang tua terhadap
keberhasilan belajar siswa?
2.2 Jika ada, seberapa besar pengaruh tersebut?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum bertujuan antara lain :
1. Untuk mengetahui perhatian
orang tua dalam keberhasilan belajar siswa.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat
di pengaruhi oleh keberhasilan belajar
siswa.
3. Untuk mendapatkan data tentang
keberhasilan belajar siswa.
4. Untuk mengetahui data tentang ada tidaknya
pengaruh antara perhatian orang tua dengan hasil belajar siswa.
D. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah :
1. Bagi para orang tua agar lebih meningkatkan
perhatiannya dalam mendidiksehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi para
orang tua agar lebih memperhatikan anaknya dengan memberikan bimbingan belajar
di rumah serta memenuhi kebutuhan yang menunjang pendidikan.
E.
Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
1.
Kerangka Pemikiran
Manusia sebagai makhluk sosial tentunya harus berinteraksi dengan
masyarakat yang ada di sekitarnya, agar masyarakat mau menerimanya tentu
manusia harus mampu menempatkan diri atau bertindak sesuai dengan fungsi
kemanusiannya.Untuk itu diperlukan pendidikan. Proses pendidikan yang pertama
kali dirasakan oleh seorang anak adalah lewat kedua orang tuanya. Sejak anak
berada dalam kandungan ibu telah mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan
anaknya.Keberhasilan belajar anak dipengaruhi oleh beberapa faktor dan salah
satunya bagaimana cara orang tua di rumah mengarahkan cara belajar anak. Orang
tua yang memiliki pendidikan rendah dengan orang tua yang berpendidikan tinggi
tentunya akan berbeda. Dilain pihak orang tua adalah sosok pribadi yang utuh,
kematangan pribadi setiap orang tua berbeda. Salah satu penyebab perbedaan itu
adalah pendidikan sehingga diharapkan dengan memiliki ilmu pengetahuan dan
pengalaman yang lebih luas serta kepribadian yang lebih matang, sehingga orang
tua akan lebih mampu mengarahkan putra-putrinya meraih keberhasilan belajar
yang lebih baik.
2. Hipotesis
Berdasarkan permasalahan yang diajukan
dengan ditunjang kerangka berfikir maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai
berikut :
2.1 Hipotesis Alternatif
(Ha)
Diduga terdapat pengaruh antara variabel X (perhatian orang tua) dengan variabel
Y ( keberhasilan belajar siswa).
2.2 Hipotesis Nihil (Ho)
Diduga tidak terdapat pengaruh antara variabel X (perhatian orang tua)
dengan variabel Y (keberhasilan belajar siswa).
2.3
Hipotesis Penelitian (Ho)
Berdasarkan hipotesis nihil (Ho) dan
hipotesis alternatif (Ha) maka dapat dirumuskan oleh peneliti bahwa semakin
sering siswa diperhatikan maka semakin efektif pembelajaran tersebut.
F. Lokasi dan Lama Penelitian
Penelitian dilakukan
pada lembaga pendidikan formal dengan jenjang pendidikan Sekolah Dasar, lokasi
yang dijadikan penulis sebagai objek penelitian adalah SDN 03 PAGI Jakarta
Timur, Adapun waktu dan lama penulisan berlangsung selama 2 (dua) minggu
dimulai dari tgl 28 Mei 2012 sampai tgl 9 juni
2012.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
Perhatian adalah
salah satu faktor penting dalam kehidupan ini.Kata ini jika diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris adalah attention.(Shadily:
1997: 207).
Dalam Kamus
Indonesia Arab perhatian diartikan dengan mulahadzah
atau ihtimam. (Kalali: 2002:
124).
Perhatian menurut
Sumadi Suryabrata adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu
obyek.(Suryabrata: 1993: 14).
Perhatian adalah
pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditunjukkan
kepada sesuatu atau sekumpulan obyek.(Walgito: 1990: 56).
Perhatian menurut
Kartini Kartono yaitu reaksi umum dari organisme dan kesadaran, yang
menyebabkan bertambahnya aktifitas, daya konsentrasi, dan pembatasan kesadaran
terhadap suatu obyek.(Kartono: 1996: 111).
Perhatian dapat
diartikan dengan minat, apa yang disukai atau keaktifan jiwa yang di arahkan
kepada suatu obyek, baik di dalam maupun di luar dirinya. (Ahmadi: 1998: 145).
Perhatian adalah
pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada suatu obyek tertentu dan juga
merupakan banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktifitas yang
dilakukan. (Suralaga: 2005: 113).
Sedangkan menurut
Slameto perhatian dapat diartikan dengan kegiatan yang dilakukan seseorang
dalam hubungannya dengan pemilihan rangsang yang datang dari luar lingkungan
sekitar.(Slameto: 1991: 107).
Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia Orang Tua adalah 1.ayah dan ibu kandung, 2. orang tua-tua, 3. orang yang
dianggap tua. (Depdikbud: 1998: 543)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Variabel Penelitian
1. Pengertian Variabel
Sebelum menguraikan tentang variabel penelitian yang terdapat dalam
penulisan skripsi ini, terlebih dahulu penulis akan sampaikan beberapa
pengertian variabel berasal dari bahasa Inggris “ variable ” yang berarti “ ubahan faktor tidak tetap atau gejala ”
(Sudijono, 2001 : 33), sedangkan menurut Djaali, “ variabel adalah konsep yang
mempunyai variasi nilai atau mempunyai lebih dari satu nilai keadaan, kategori
atau kondisi”. (Djaali, 2003 : 8). Sedangkan menurut Arikunto, Variabel adalah
gejala yang bervariasi, misalnya jenis kelamin, karena jenis kelamin mempunyai
variasi : laki-laki - perempuan, berat badan, karena ada berat 40 kg, 50 kg, dan sebagainya. Gejala adalah
objek penelitian, sehingga variabel adalah objek penelitian yang bervariasi.
(Arikunto, 2002 : 94).
Dalam Penelitian ini melibatkan dua variabel, yaitu :
1.1 Variable Independent (variabel X), yaitu perhatian orang tua.
1.2 Variable Dependent (Variabel Y), yaitu keberhasilan belajar siswa.
2. Definisi Operasional Variabel
Perhatian Orang Tua adalah Perlakuan yang diberikan kepada anak baik
berupa materi maupun immateri. Sedangkan keberhasilan belajar adalah Hasil
belajar yang diperoleh setelah melakukan proses pembelajaran.
Dalam penelitian “Pengaruh Perhatian Orang Tua terhadap Keberhasilan
Belajar Siswa”. Ini terdapat dua variabel yaitu IndependentVariable (variabel bebas) dan Dependent Variable (variabel terikat).
2.1 Variabel
Bebas (Independent Variable) adalah
kondisi atau karakteristik- karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasi dalam
rangka untuk menerangkan hubungan dengan fenomena yang diobservasi. Fungsi
variabel ini sering disebut variabel pengaruh, karena berfungsi
mempengaruhi variabel yang lain. Jadi secara bebas berpengaruh terhadap
variabel lain. (Hadi, 1998 : 205-206)
2.2 Variabel Terikat (Dependent Variable) adalah
kondisi-kondisi atau
karakteristik-karakteristik yang berubah atau muncul ketika peneliti
mengintroduksi, mengubah atau mengganti variabel bebas. Menurut fungsinya,
variabel ini dipengaruhi oleh variabel lain, karena sering disebut variabel
yang dipengaruhi atau variabel terpengaruh. (Hadi, 1998 : 205)
3.
Variabel dan Indikator
Tabel 1
Variabel
dan Indikator Variabel
Variabel
|
Konsep
|
Indikator
|
Instrumen
|
Variabel X (Perhatian Orang Tua)
|
Perlakuan yang diberikan kepada
anak baik berupa materi maupun immateri
|
- Motivasi/dorongan
- Fasilitas
-Penanaman Budi Pekerti
|
- Tanggung Jawab
- Etika
- Kasih Sayang
- Nasehat
- Loyalita
|
Variabel Y (Keberhasilan Belajar
Siswa)
|
Hasil Belajar siswa dapat diartikan
sebagai penguasaan siswa terhadap suatu materi pelajaran yang diperoleh dari
hasil tes pembelajaran diambil dari
nilai rapot semester 2 tahun ajaran 2012/201 kelas V
|
- Kognitif
- Afektif
- Psikomotorik
|
- Pengetahuan
- Intelektual
- Sikap
- Prilaku
- Adaptasi
- Aktifitas
- Kegiatan
|
B.
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis
menggunakan pendekatan metode deskriptifkorelasional,
yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya pengaruh
dan apabila ada, berapa besarnya pengaruh serta berarti atau tidaknya pengaruh
itu.
Dalam memperoleh data yang memadai
tentang penelitian ini, penulis menggunakan dua metode penelitian, yaitu :
1. Metode penelitian lapangan (Field Research), yaitu suatu
penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta dari gejala-gejala yang ada
dan mencari keterangan-keterangan secara faktual.
2. Metode penelitian kepustakaan (Library Research), yaitu suatu
penyelidikan yang diadakan dalam rangka memperoleh fakta-fakta dan data melalui
kajian pustaka dan dokumen yang relevan dengan masalah-masalah yang sedang
diteliti.
C.
Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah seluruh objek penelitian, apabila seseorang ingin
meneliti seluruh elemen-elemen yang ada di wilayah peneliti (Arikunto, 1995:
155). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh
siswa Kelas V di SDN 03Jakarta Timur yang berjumlah 30 siswa.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari sebuah individunya menjadi objek penelitian.
Menurut Sudijono, sampel adalah cara mengumpulkan data dengan jalan mencatat
atau meneliti sebagian kecil saja dari seluruh elemen yang menjadi objek
penelitian (Sudijono, 1994 : 16). Dalam
kebanyakan penelitian karena adanya keterbatasan tenaga, waktu dan biaya maka
tidak melibatkan semua individu yang ada sebagai subjek, melainkan hanya
mengambil sebagian saja sebagai sampelnya untuk diteliti yaitu berjumlah 30
siswa yang menjadi subjek penelitian sedangkan cara pengambilan sampel dari
penelitian ini dilakukan dengan memilih secara acak.
D.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi adalah suatu penyelidikan yang dijalankan secara sistematik
dansengaja diadakan dengan menggunakan alat indra (terutama mata) terhadap
kejadian-kejadian yang langsung ditangkap pada waktu kejadian itu terjadi.
(Walgito, 1985 : 54). Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan langsung di
SDN 03 Jakarta Timur.
Observasi ini digunakan antara lain :
1. Untuk mendapatkan data yang lebih objektif jika
di lakukan pengamatan secara langsung.
2. Mengamati data secara langsung akan memudahkan
dalam menganalisa data-data tersebut.
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan
komunikasi dengan sumber data. Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog
(tanya jawab) secara lisan, baik langsung maupun tidak langsung. (Djumhur,
surya, 1975 : 50 )
3.
Angket
Angket adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus
di jawab atau dikerjakan oleh orang yang akan diteliti atau diresponden. Dengan
angket, peneliti dapat memperoleh data berupa fakta-fakta atau
opini-opini. (Walgito, 1985 : 65 )
4. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data atau
informasi dengan menyelidiki benda-benda tertulis.
Studi dokumentasi ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan
melihat rapot siswa kelas V semester genap di SDN O3 Jakarta Timur.
5.
Studi Pustaka
Teknik penelitian ini,
banyak mengambil referensi dari beberapa pustaka atau buku guna penyempurnaan
dan pendukung proses penelitian.
E.
Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses
penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah di baca dan
diinterpretasikan. Penggunaan teknik analisa data dalam penelitian ini
disesuaikan dengan tujuan yang hendak di capai dilakukan untuk mencari hubungan
dua variabel. Adapun rumus yang digunakan adalah rumus korelasi “ r “ product moment dan melalui tahapan
sebagai berikut :
1. Mencari Angka Korelasi, dengan rumus :
rxy =
rxy = Angka
indeks korelasi antara variabel x dan variabel y
N = (Number
of Case) banyaknya data
= Jumlah hasil perkalian antara deviasi
skor-skor, variabel x (yaitu X)
dan skor-skor variabel y (yaitu Y)
= Jumlah seluruh skor X
= Jumlah seluruh skor Y
SDX = Deviasi
standar dari variabel X
SDY = Deviasi
standar dari variabel Y
(Sudjiono, 1994 :193)
2.
Memberi Interpretasi terhadap rxy, yaitu :
Tabel 2
Indeks Korelasi Product Moment
Besarnya “r” product moment(rxy)
|
Interpretasi
|
0,00-0,20
|
Antara
variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu
sangat lemah atau sangat rendah, sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y)
|
0,20-0,40
|
Antara
variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau sangat rendah
|
0,40-0,70
|
Antara
variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat sedang dan cukup.
|
0,70-0,90
|
Antara
variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat dan tinggi.
|
0,90-1,00
|
Antara
variabel X dan variabel Y terdapat korelasi sangat kuat atau sangat tinggi.
|
Prosedur yang
harus dilalui untuk dapat menginterpretasikan hasil dari rxy adalah :
1. Merumuskan hipotesis alternatif (Ha) dan
hipotesa nihil (Ho)
2. Menguji kebenaran atau kepalsuan dari hipotesa
dengan mencari terlebih dahulu derajat bebasnya (db) atau degress of freedom
(df), dengan rumus :
df = N – nr
keterangan :
df :
degrees of freedom
N
: Number of cases
Nr :
Banyaknya variabel yang dikorelasikan (Sudijono, 1999 : 181)
Dengan diperbolehnya db atau df, maka dapat taraf signifikasi 5% maupun
taraf signifikansi 1%.
Posting Komentar
Komentar Kritik dan Saran yang Membangun sangat Berarti bagi Kami.
Terimakasih sudah mampir di Blog yang Sederhana ini :D
Mohon untuk LIKE Pane Fage Pondok Yatim Daarussalam di Pojok Kanan Atas. Terimakasi..