akankah benar seperti itu?
DARI RAKYAT, ya pendapatan negara memang dari rakyat. Buktinya adalah memunguti uang rakyat dengan PAJAK.
OLEH RAKYAT, masih terngiang ketika masa-masa kampanye berbagai cara dikerahkan oleh partai-partai yang hendak menduduki kekuasaan. Berdayu-dayu janji mereka terbunyi sampai-sampai manjur menggugah rakyat berduyun-duyun untuk memilihnya.
Hap, berhasil ! rakyat terjerat ...
pada buaian janji dan memilihnya. Ya dengan pengambilan suara pada pemilu. Memang, "oleh rakyat".
UNTUK RAKYAT???
Yakin untuk Rakyat??
rakyat yang sebelah mana??
rakyat yang diseberang manakah??
Mari merenung, kemanakah aset negara yang bertriliuan itu?
kemanakah?? Atas, permukaan, dan dalam perut bumi negeri ini kaya lho? namun mengapa sampai-sampai negeri ini tercekik pada kait hutang bertriliun-triliun pada asing? mirisnya lagi, bunga hutangnya nyaris etara dengan uang yang dihutang.
aset sumber daya manusia dan aset sumber daya alamnya, kemanakah?
orang-orang pintar "ada", tapi keilmuannya terpasok bermuara pada para kapital
sumber daya alamnya "ada", tapi kekayaannya terciduk, dan lagi-lagi bermuara pada para kapital
lihat, jadinya rakyat masih terkungkung pada kemiskinan
taraf berfikir rakyat masih rendah, karena hak pendidikan tak terjangkau oleh semua, wajar tidak semua yang bisa mengenyam bangku pendidikan, hak keamanan kemanakah? tak terjamin, wajar rakyat was-was ketika keluar rumah, meletakkan helm bagus saja sudah kuatir saat ditinggal diatas spion motor
hak kesehatan pun dikemanakah itu? sakit harus bayar, apa seolah rakyat miskin dilarang sakit?
Demokrasi!
memang ada yang dikatakan sebagai wakil rakyat?
wakil rakyat darimananya, yakin mereka wakil rakyat??
pernahkan ada dewan perwakilan yang mengetuk setiap pintu rumah rakyat untuk dimintai aspirasinya?
pernahkah ketika aspirasi rakyat meminta kesejahteraan? Namun,mana buktinya? Oh iya, itu kan hanya buaian!
Sekarang rakyat hanya bisa melihat dari bawah bahwa yang dikata wakil rakyat, diatas sana sedang mendapatkan fasilitas serba "wah" memang hal itu benar telah terwakilkan oleh mereka
tamasya keluar negeri, gaji berjuta-juta, kursi empuk, naik mobil mewah. Begitulah yang dikata "mewakili rakyat"?? memang hal itu benar telah "terwakilkan oleh mereka".
Akankah sistem ini terus dilanggengkan?
Lantakkan dengan keras dan hanya satu kata "TIDAK!!!"
Sistem siapa yang sebenarnya bisa menyejahterakan, hanya sistem buatan Sang Pencipta yakni Sistem Islam dalam naungan Khilafah yang bisa menyejahterakan dan hanya untuk rakyat, tidak percaya??
Ya mari kita buktikan bersama dengan memperjuangkan untuk mengadakannya!!!
============================
catatan :
Di twitter mulai ramai diskusi dengan hastag #Demokrasmati, baik pro maupun kontra. Silahkan ramaikan diskusi tersebut untuk menunjukkan kebobrokan demokrasi. #demokrasimati
DARI RAKYAT, ya pendapatan negara memang dari rakyat. Buktinya adalah memunguti uang rakyat dengan PAJAK.
OLEH RAKYAT, masih terngiang ketika masa-masa kampanye berbagai cara dikerahkan oleh partai-partai yang hendak menduduki kekuasaan. Berdayu-dayu janji mereka terbunyi sampai-sampai manjur menggugah rakyat berduyun-duyun untuk memilihnya.
Hap, berhasil ! rakyat terjerat ...
pada buaian janji dan memilihnya. Ya dengan pengambilan suara pada pemilu. Memang, "oleh rakyat".
UNTUK RAKYAT???
Yakin untuk Rakyat??
rakyat yang sebelah mana??
rakyat yang diseberang manakah??
Mari merenung, kemanakah aset negara yang bertriliuan itu?
kemanakah?? Atas, permukaan, dan dalam perut bumi negeri ini kaya lho? namun mengapa sampai-sampai negeri ini tercekik pada kait hutang bertriliun-triliun pada asing? mirisnya lagi, bunga hutangnya nyaris etara dengan uang yang dihutang.
aset sumber daya manusia dan aset sumber daya alamnya, kemanakah?
orang-orang pintar "ada", tapi keilmuannya terpasok bermuara pada para kapital
sumber daya alamnya "ada", tapi kekayaannya terciduk, dan lagi-lagi bermuara pada para kapital
lihat, jadinya rakyat masih terkungkung pada kemiskinan
taraf berfikir rakyat masih rendah, karena hak pendidikan tak terjangkau oleh semua, wajar tidak semua yang bisa mengenyam bangku pendidikan, hak keamanan kemanakah? tak terjamin, wajar rakyat was-was ketika keluar rumah, meletakkan helm bagus saja sudah kuatir saat ditinggal diatas spion motor
hak kesehatan pun dikemanakah itu? sakit harus bayar, apa seolah rakyat miskin dilarang sakit?
Demokrasi!
memang ada yang dikatakan sebagai wakil rakyat?
wakil rakyat darimananya, yakin mereka wakil rakyat??
pernahkan ada dewan perwakilan yang mengetuk setiap pintu rumah rakyat untuk dimintai aspirasinya?
pernahkah ketika aspirasi rakyat meminta kesejahteraan? Namun,mana buktinya? Oh iya, itu kan hanya buaian!
Sekarang rakyat hanya bisa melihat dari bawah bahwa yang dikata wakil rakyat, diatas sana sedang mendapatkan fasilitas serba "wah" memang hal itu benar telah terwakilkan oleh mereka
tamasya keluar negeri, gaji berjuta-juta, kursi empuk, naik mobil mewah. Begitulah yang dikata "mewakili rakyat"?? memang hal itu benar telah "terwakilkan oleh mereka".
Akankah sistem ini terus dilanggengkan?
Lantakkan dengan keras dan hanya satu kata "TIDAK!!!"
Sistem siapa yang sebenarnya bisa menyejahterakan, hanya sistem buatan Sang Pencipta yakni Sistem Islam dalam naungan Khilafah yang bisa menyejahterakan dan hanya untuk rakyat, tidak percaya??
Ya mari kita buktikan bersama dengan memperjuangkan untuk mengadakannya!!!
============================
catatan :
Di twitter mulai ramai diskusi dengan hastag #Demokrasmati, baik pro maupun kontra. Silahkan ramaikan diskusi tersebut untuk menunjukkan kebobrokan demokrasi. #demokrasimati
Syukron Atas Kunjungan
Anda..
Mohon Luangkan waktu
ANDA sebentar untuk MengKlik Web diBawah ini.
karena Kami sangat membutuhkan bantuan ANDA..
karena Kami sangat membutuhkan bantuan ANDA..
Posting Komentar
Komentar Kritik dan Saran yang Membangun sangat Berarti bagi Kami.
Terimakasih sudah mampir di Blog yang Sederhana ini :D
Mohon untuk LIKE Pane Fage Pondok Yatim Daarussalam di Pojok Kanan Atas. Terimakasi..